Tittle : 49 Letters in 49 Days
Author : MinAh
Length : Oneshoot
Cast : Cho Kyuhyun, Shin Chanmi, dll
Aiissssh,
kenapa aku memiliki namjachingu semenyebalkan sepertinya, semalam dia memaksaku
untuk bertelponan dengannya. Tapi, baru 5 menit saja menelepon, dia sudah
mendengkur hebat. Jika benar-benar kelelahan, jangan memaksaku untuk
bertelponan dengannya padahal semalam aku sudah terlelap dan harus terbangun
dari tidurku gara-gara
si pabo Kyu, yaah akibatnya seperti sekarang ini,Aku susah untuk kembali tidur,
dan hanya menikmati waktu istirahatku selama 2 jam semalaman.
Aku
menekan tombol call pada contact person kyuhyun ahjussi, bukan untuk menelepon
pamannya, tapi namjachinguku sendiri, Cho Kyuhyun Super Junior. Aku sengaja
memberi contact personnya dengan nama itu karena wajah namjachinguku ini memang
benar-benar seperti ahjussi, Wajah tua!! Aisssh, kenapa ia tak mengangkat
teleponku, apa dia masih tidur? Dasar ahjussi muka bantal, tidur paling cepat
bangun paling lama!! Aku menghempaskan ponselku tak berdaya ke atas tempat
tidurku, melangkah menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.
Aku lapar, kenapa amma belum memanggilku untuk
sarapan, aku pun segera turun ke lantai
bawah menuju dapur, anhi lebih tepatnya meja makan. Aigoo, kemana amma dan
appa? Apa mereka sudah berangkat ke kantor. Aku membuka tudung saji yang
bertengger manis di meja makan. NIHIL!! Aku tak menemukan sedikit makanan pun
disini. Aissh, kenapa amma tak menyisakanku makanan, note untukku pun tak ada.
Omo, apa aku harus pergi ke kampus dengan perut kosong seperti ini, tapi aku
benar-benar lapar sekarang.
Ahaaa!! Kulkas, ne di kulkas tentunya banyak
makanan yang bisa kumakan.aku membuka kotak harta karun di dapurku itu. Aigoo,
wae? Kenapa tak ada makanan disini, apa persediannya sudah habis? Ini kan baru
pertengahan bulan, aku tetap berkutat pada kulkas itu mengacak isinya, siapa
tahu aku menemukan sedikit makanan.
aku
menemukannya, Ini dia, tapi kenapa daging asap? Ini membuatku harus memasaknya
terlebih dahulu. AKU TIDAK BISA MEMASAK!! Aku mengacak rambutku yang sudah
berantakan menjadi semakin berantakan. Aku menatap daging itu pasrah, apa aku
harus memasakmu? Tanyaku bodoh pada daging yang tak mungkin menjawab pertanyaan
bodohku itu.
Ne,
aku harus memasakmu!! Aku mulai memasak daging itu dengan konsentrasi penuh.
Omo, omo,, kenapa dagingnya kebakaran, aissh apa yang harus aku lakukan. Kenapa
dagingnya kebakaran seperti ini, bagaimana jika kompornya ikutan meledak. Aissh
apa yang harus aku lakukan? Aku segera mengambil segayung air dan menyiramkannya
pada daging malang itu. Aigoo, eottohke? Sekarang aku melenyapkan bahan
makananku yang terakhir. Aku mendesah kesal, karena sekarang sudah jam 8 dan
aku harus segera berangkat kuliah dengan perut kosong ini.
Tapi,
bayangan namja tua itu muncul lagi dalam benakku, semua ini gara-gara dia!!
Aissh, bagaimana jika nanti dia menjadi suamiku, aku tak bisa memasak, kyu pun
begitu. Aku benar-benar tak bisa membayangkan jika kami memasak bersama, apa
jadinya. Anhi, aku tak boleh membiarkan hal itu terjadi, aku memang diharuskan
menyewa pembantu rumah tangga yang jago memasak, kalau tidak tentu anak kami
gizinya tak akan tercukupi jika ayah dan ibunya yang memasak.
*********
Hari
ini aku pergi ke kampus dengan rasa lapar yang bersarang di perutku. Aku
sengaja tak turun di depan kampus, aku sengaja meminta bis untuk berhenti di
toko roti dekat kampus. Aigoo, akhirnya aku bisa sarapan juga, setidaknya roti
ini bisa mengganjal perutku selama jam mata kuliah pertama.
BRUUUUK, rotiku terjatuh dan seenak jidatnya orang
yang baru saja menabrakku menginjak sadis rotiku.
”
Yaaak!! Kembali kau!! Kau harus mengganti rotiku bodoh, cepat kembali kau!!”
Aku mengejar orang yang tak bertanggung jawab itu dengan sekuat tenagaku.
“Yaaaak,
Shin agasshi, apa kau tidak kuliah?”
“Mwo?”
Aku menoleh ke arah dari mana suara itu berasal dan menemukan jung agasshi,
security penjaga gerbang kampus kebanggaanku, Inha university. Aku mendesah,
sambil berjalan gontai kearah gerbang kampus, karena sepertinya sebentar lagi
gerbangnya akan di tutup oleh jung agasshi.
“Gomawo”,
ucapku lemas sambil melanjutkan langkah gontaiku.
Minrin melihatku dengan tatapan bingung ketika
baru saja aku masuk ke ruang kelas.
“Wae?”
Tanyanya bingung.
“
Anhi”, jawabku sambil meraih kursiku, duduk di sana dan merebahkan kepalaku di
atas meja.
PRAAANG!!
Aissh, aku lupa jika pagi ini adalah materi dari panci songsaenim. Dosen killer yang selalu membawa tutup panci
istrinya dan akan ia banting jika suasana kelas sangat ribut ketika dalam
pelajarannya. Aissh, bagaimana ini, perut lapar benar-benar membuat mataku tak
bisa menahan kantuk. Aku melakukan metode keberhasilanku untuk mengelabui
beberapa dosen jika aku ingin tidur tanpa ketahuan dalam materi mereka. Namun,
metode ini belum pernah aku coba pada guru satu ini, mudah-mudahan saja metode
ini berhasil juga padanya. Aku mulai menutup wajahku dengan buku yang aku
pegang, merebahkan kepalaku di baliknya, membuat pandangan panci songsaenim
terhalang padaku dan ia pasti akan menyangka jika aku sedang membaca sekarang.kekeke
Prang,,,
praaang,,, praaang…
“Omo…
omo.. mwo hago?” Tanyaku panik karena suara panci berisik yang berhasil
membangunkan tidur nyenyakku.
“
Aigoo, mian songsaenim apa yang salah pada saya, saya kan sedang membaca buku”.
Jawabku tanpa bersalah meskipun kini panci songsaenim sudah berada di depan
mejaku dengan kumis hitam tebalnya yang ikut turut mengejekku.
“Geurae?”
Tanyanya sambil berkacak pinggang dan membelalak ke arahku.
“Ne,
geureom”, ucapku sambil mengangkat buku yang sedang ku pegang.
“Lalu,
kenapa kau membaca buku ini? Sekarang materi fisika bukan biologi”. Bentaknya keras
memekikkan telinga.
Aku terdiam lalu menatap songsaenim dan
memberikan senyumanku.
“Wae?”
Tanyanya masih galak.
“Anhi,
sejak kapan songsaenim punya dua tutup panci?”, tanyaku bodoh.
“
Keluaaar!!!” Dia berteriak keras, dan tawa murid pun pecah seisi kelas, dan
sekejap senyap ketika panci songsaenim membanting kedua tutup pancinya keras ke
lantai. Dengan terpaksa aku menuruti perintahnya, padahal aku kan sedang tak
bercanda dengannya, aku memang benar-benar ingin menanyakan sejak kapan dia
punya dua tutup panci, biasanya kan dia hanya punya satu tutup panci saja.
Sekarang
aku sudah berada di kantin kampus, merenungi hari ini hari yang penuh kesialan.
Lagi, lagi aku menyalahkan kyuhyun pabo itu, karena semua ini berawal dari
kebodohannya dan harus berimbas pada semua kegiatanku hari ini. Aku menekan
contact person kyuhyun,meneleponnya, dan menempelkan ponsel di telingaku.
“Yeobeoseyo”,
jawabnya di seberang sana.
“Yaaak
kyu!! Kemana saja kau, kenapa kau baru mengangkat teleponku sekarang, kau tahu
jika aku meneleponmu sejak tadi pagi hah? dan kau harus tahu, jika semalam kau
ketiduran, dan sudah mendengkur hebat, kau tahu kau sudah merusak tidur indahku
semalam. Aisssh, kau benar-benar namchingu yang menyebalkan kyu!!”, maki ku
padanya sambil mengacak rambutku geram.
“Hehehe”,
dia hanya tertawa geli tanpa ada nada bersalah sedikit pun dan itu benar-benar
telah berhasil membuat amarahku naik ke puncak ubun-ubun.
“Ara,
terserah. Aku sedang tak ingin
bertengkar sekarang. Kyu, apa hari ini kau punya jadwal?”
“Anhi,
wae?” Tanyanya kemudian.
“Bagus,
tolong jemput aku di kampus sekarang, dan pergi ke taman bermain, otte?”
“Ah
mian chagi-ya aku lupa, aku sudah ada janji dengan Victoria untuk menemaninya
berbelanja,” jawabnya buru-buru.
“Mwo?
Yaaak cho kyuhyun apa maksudmu? Kau harus menemaniku, ini semua karenamu, kau
harus bertanggung… “…..tuuuuut…tuuut, dia memutuskan sambungan teleponnya.
Apa
dia bilang? Dia lebih memilih menemani victo eonni berbelanja, ketimbang
menghabiskan waktu ke taman bermain bersama aku, pacarnya sendiri? Aigoo, bocah
itu benar-benar mau cari mati. Apa dia tak pernah tahu jika aku akan cemburu
setengah mati melihat kedekatannya dengan victo eonni, apalagi mereka sempat di
gosipkan dekat. Geundae, mana mungkin victo eonni akan jatuh cinta pada namja
yang berwajah seperti appanya sendiri, TUA!!! Aisssh, tapi kyu juga anak yang
maniisss, jadi bisa saja victo eonni akan menyukainya. Dan kemungkinan besar
kyu akan memilih victo eonni, yeoja cantik, tinggi dan seksi ketimbang aku
yeoja imut( salah satu yang bisa kuandalkan karena ini menurut pendapat orang
banyak), yeoja pendek yang mungkin hanya setengah dari tingginya dan yang
paling penting, aku tidak mempunyai sisi yang bisa di bilang seksi karena tubuh
mungilku ini.
Aku
meninggalkan kantin, anhi lebih tepatnya meninggalkan kampus terkutuk ini
dengan wajah dan pikiran yang acak-acakan, pergi ketaman bermain, sendiri tanpa
kyuL.
*******
Aku
sudah hampir menikmati semua wahana di sini, tinggal satu yang belum aku naiki,
bianglala. Biasanya kyu yang paling bersemangat naik bianglala ini, aku
melihatnya lesu. Apa aku harus menaikinya? tanyaku lirih nyaris tak terdengar.
Geurae, aku tidak akan…… meninggalkan tempat ini sebelum menaiki bianglala ini.
Aku menangis, aku menangis dalam bianglala ini, anhi sebenarnya aku sudah
menangis sejak tadi, sejak kyu menolak untuk pergi denganku. Tapi sekarang
tangisanku lebih hebat dari sebelumnya. Aku teringat , karena bianglala adalah
wahana satu-satunya wahana yang paling ingin ia nikmati jika ke taman bermain,
karena bianglala merupakan wahana yang paling aman menurutnya, ketimbang roller
coaster yang harus aku dulu menyeretnya untuk naik.Aigoo, aku tak sadar jika
petang sudah berganti malam.
Drrrt…drrrrt….drrrrt,
ponselku bergetar. Aku berharap jika kyu yang meneleponku. Leeteuk oppa??
Tumben sekali ia meneleponku. Aku menekan tombol hijau dan menempelkannya ke
telingaku. “Yeobeoseyo oppa?”....
“chanmi-ssi…..”
“
ne oppa, neomu wae?”......
“kyuhyun
kecelakaan….”
“
Jinjja? Sekarang kyu dirawat di rumah sakit apa, oppa?”...
“anhi,
dia tak ingin di rawat di rumah sakit, dia meminta kami untuk merawatnya di
dorm saja.”
“
Bagaimana keadaannya oppa?”
“
Molla dokter sedang memeriksanya, sekarang cepatlah kau kesini!! Ara.. ara, aku
akan sampai di sana secepatnya op,,” …….
tuuuuuut….
Leeteuk
oppa memutuskan hubungan telepon. Apa yang terjadi pada setanku, kenapa suara
leeteuk oppa terdengar sangat cemas, apa kyu mengalami kecelakaan yang sangat
parah? Tanpa menunggu waktu yang lama aku segera turun dari bianglala yang
sudah berhenti sejak tadi. Kyu pabo!! Kenapa dia tak mau di rawat di rumah
sakit saja, aissh dia benar-benar hanya bisa membuat orang khawatir dan repot
saja, aku merutuki namchinguku yang pabo itu sepanjang jalan masih dengan
perasaan cemas yang menjalari tubuhku saat ini. Eottohke? Jarak dorm dengan
tempat ini cukup jauh, apa masih ada kendaraan yang melewati tempat ini pada
jam seperti ini, aku menghentak-hentakkan kakiku kesal.
Beruntung
aku tak menghabiskan waktu untuk menunggu kendaraan yang lewat, karena di jalan
yang berlawanan sedang ada taxi menuju ke arahku,Aku melambaikan tanganku untuk
menghentikannya, dan segera masuk ke dalamnya. Omona, kyu benar-benar namchingu
yang jahat, sudah tak terhitung lagi ia membuatku spot jantung karena ulah-ulah
bodohnya. Seperti 3 minggu yang lalu, dia membuatku harus bolos kuliah karena
dia meneleponku dan mengatakan jika paru-parunya sakit, dan sulit untuk
bernapas. Dan pada saat itu juga dia benar-benar berhasil membuat sarafku
terhenti sejenak. Aku takut jika paru-parunya sakit karena kecelakaan besar 3
tahun yang lalu, kecelakaan yang dialaminya bersama ke tiga hyungnya dan ia
yang paling parah dan hampir mati. Tanpa kusadari kini bulir-bulir hangat sudah
membasahi pipiku tanpa izin, dadaku sesak, dan aku benar- benar tidak dapat
berpikir jernih sekarang. Aku hanya takut kehilangan kyu, aku belum siap dan
tidak akan pernah siap untuk kehilangannya.
“Agasshi,
sudah sampai”. Suara supir taxi itu membangunkanku dari lamunanku tentang kyu.
Aku menyerahkan uang dengan jumlah yang tertera pada argo taxi itu. Aku keluar,
lari dengan tergesa-gesa tanpa mempedulikan bulir hangat yang sedari tadi tak
ingin berhenti untuk keluar. Sekarang aku sudah berada di depan pintu
apartement kyu, lebih tepatnya dorm Super Junior. Aku mengetuk pintu dorm tak
bersemangat, dan tak lama kemudian sungmin oppa sudah berada di depanku,
membukakan pintu untukku. Wajahnya ditekuk masam, matanya merah seperti habis
menangis. Padahal sungmin oppa adalah member super junior yang paling kuat
untuk menahan tangisnya, namun kyu mampu membuatnya menangis seperti ini. Aku
benar-benar cemas sekarang, apa yang terjadi pada evilku? Aku menerobos masuk
kedalam apartement itu, namun seketika langkahku terhenti, nafasku tercekat
ketika mendapati ruangan ini di penuhi oleh hampir semua artis dan staff SM.
Entertainment, bahkan keluarga kyu pun datang Dari incheon. Amma kyuhyun masih
memeluk suaminya, aku tahu beliau sedang menangis, begitu pula dengan ahra
eonni, matanya merah, dia juga menangis. Tubuhku lemas, lunglai tak berdaya,
apa yang sebenarnya terjadi pada kyu-ku?. Dadaku sakit, tolong jangan lakukan
ini padaku kyu, jebal kyu, batinku sambil memegang dadaku yang benar-benar
sesak sekarang. Aku menghampiri ahra eonni yang masih masih terduduk menangis
sambil memeluk kedua lututnya.
“Eonni,
apa yang terjadi pada kyu?” Tanyaku pada ahra eonni yang masih menangis, dia
tak menjawab pertanyaanku dan tak kunjung mengangkat wajahnya. Aku menyapukan
pandanganku ke seluruh penjuru ruangan ini, hanya kabut, hanya ada kabut
disini. Semua orang sibuk dengan kesedihannya masing-masing tanpa ada satu pun
orang yang berniat menjelaskan semuanya padaku, agar aku keluar dari
kebingungan yang benar-benar menyiksaku.
Dadaku semakin sakit kyu, tolong jangan lakukan ini padaku kyu, aku
sakit kyu. Tiba-tiba ahra eonni memelukku, kurasakan tubuhnya bergetar hebat,
aku pun tak kuasa menahannya, aku ikut menangis.
“Chanmi-ssi,”
suara leeteuk oppa membuatku mengangkatkan wajahku dan menatapnya yang baru
saja keluar dari kamar kyuhyun.
“Ne,
wae oppa?” Jawabku agak serak.
“Kyuhyun
memintaku untuk mengajakmu masuk, dia ingin bertemu denganmu chanmi-ssi”, jelas
leeteuk oppa dengan wajahnya yang masih di tekuk.
Aku
tak sanggup, aku akan menyesali hal ini jika kau menyuruhku masuk hanya untuk
melihat saat terakhirmu kyu, batinku pedih. Leeteuk oppa masih berdiri di
depanku, dan menatapku dengan pandangan sayu.
“Kajja,
ppali”. Ajaknya lagi. Aku beranjak dari dudukku dan mencoba untuk berdiri dan
mengikuti langkah leeteuk oppa yang terlebih dahulu berjalan di depanku.
Aku
masuk ke kamar kyu, dan….. BLEP!! Gelap!!!
”kenapa, ada apa ini, kenapa mati lampu”,
ucapku panik. Aku meraba-raba sekitarku yang gelap dan memanggil kyu yang aku
yakin jika sekarang ia sedang menahan sakit di tempat tidurnya.
“Kyu”,
ucapku lirih.
“Chanmi-ya,,
aaaaaaah”. Jawabnya dengan erangan yang sangat hebat, dia kesakitan.
“Kyu,
kau kenapa apa yang terjadi padamu kyu”, tanyaku lirih, aku masih berusaha
mencapai kyu meskipun dalam keadaan gelap seperti ini.
“Chanmi-ya”,
panggilnya dengan sedikit rintihan menahan sakit.
“Chakkaman
kyu, aku kesana sekarang”, jawabku masih
berjalan dengan langkah yang meraba-raba gelap. Tapi, aku tahu tata
letak kamar namchingu-ku ini jika belum di rubah sejak 2 minggu yang lalu. Hari
terakhir aku masuk ke kamarnya karena kebiasaannya yang sangat sulit untuk
bangun sehingga para hyung-nya memintaku untuk membangunkannya.
“Kyu”,
aku masih memanggilnya memastikan jika ia masih baik-baik saja.
“
Kyu, kyu,, kyu kau kenapa kyu?” Aku semakin khawatir karena sekarang kyu tak
menyahut panggilanku.
”
Kyuuuu”, aku memanggilnya dengan sedikit keras.
“
Chanmi-ssi tunggu sebentar, tetaplah di tempatmu. Kami sedang memeriksa aliran
listriknya sekarang”, teriak siwon oppa dari luar kamar.
Aku tak mengindahkan teriakannya, aku masih
tetap berjalan menghampiri kyu yang tak kunjung menyahut panggilanku, aku
takut, aku cemas. Kenapa kamar kyu berantakan seperti ini, dari tadi aku selalu
menginjak kertas-kertas yang berserakan di lantainya, tidak biasanya kamar kyu
seberantakan seperti sekarang ini. Aku masih berjalan, dan aku yakin jika
sekarang aku sudah hampir mencapai tempat tidur kyu.
Lampunya
menyala, dan membuat pandanganku menjadi silau karenanya.
SAENGIL
CHUKKAHAMNIDA.. SAENGIL CHUKKAHAMNIDA, SAENGIL CHUKKAHAMNIDA URI SHIN CHANMI…..
MWO?
Aku membelalakkan mataku maksimal dan menatap lekat pada sosok yang baru saja muncul di hadapanku dan membuatku
cukup terkejut. Kyu. Dia sekarang berdiri didepanku tanpa luka dan perban yang
membungkus tubuhnya, dia tidak kecelakaan. Aisssh, namja ini benar-benar
anak setan, batinku sambil membuang
nafasku berat. Dia tersenyum, dan itu benar-benar membuat darahku naik
maksimal. Dia membawa kue ulang tahun yang sangat cantik dengan kedua
tangannya.
“Ige
mwoya?” Tanyaku penuh selidik.
“Aigooo,
hari ini hari ulang tahunmu chagi-ya, apa kau tak ingat?” Jawabnya sambil
bertanya dan mengeluarkan senyumnya yang menurutku senyuman yang mampu
membunuhku.
“Nde??
Yak…..”
“Sssst,kau
ingin memarahiku? nanti saja sayang, sekarang kau harus make a wish dulu, dan
kemudian tiup lilinnya”, potongnya manis. Aku menurutinya, aku memejamkan
mataku dan mulai berdoa.
Tuhan, tolong jaga kyu untukku,
berikanlah ia kesehatan selalu. Aku hanya ingin menghabiskan waktuku
bersamanya, selamanya. Saranghae kyu.
Fuuuuuh,
aku membuka kedua mataku lalu meniup lilinnya, mengalihkan pandanganku pada
namja yang memegang kuenya, kyu ia menatapku dan memberikan senyum manisnya
tulus.
Dia menaruh kue itu ke atas meja dan meraihku
ke dalam pelukannya,” saengil chukkahamnida” bisiknya lembut.
Aku mengeratkan pelukanku padanya,”ne, gomawo
chagi”, balasku lembut.
“Kau
tak ingin memarahiku??” Tanyanya kemudian.
Aku
tak menjawab, dan memukul dadanya lembut.
“
Kau benar-benar ingin membuatku mati CHO KYUHYUN, aku membencimu , tapi aku
mencintaimu,” ucapku masih di dalam pelukannya.
Kyu
terkekeh geli, “na do”, ucapnya kemudian sambil mencium puncak kepalaku.
SAENGIL
CHUKKAHAMNIDA URI CHANMI…….
Mwo?
Nuguseo? Aku membelakkan mataku, dan langsung
membalikkan badanku menghadap belakang kea rah dari mana teriakan itu berasal.
Amma, appa, seluruh staff dan artis SM. Entertaiment, serta keluarga kyu yang
tadi berada di luar, sekarang muncul di belakangku dengan wajah gembira yang
tergambar dari raut wajah mereka. Amma dan appa menghampiriku, mereka memelukku
dan mengucapkan ucapan selamat ulang tahun padaku.
“
Mwoya? Aku yakin ini pasti rencana kalian, bagaimana mungkin stok makanan sudah
habis pada pertengahan bulan?” Ucapku sambil menatap dua orang yang paling
berharga dalam hidupku, mereka tertawa dan memelukku.
“Mainhae,
chagi-ya, ucap mereka kompak”. Aku terkekeh geli mendengarnya.
“Mmmm,
ne, geundae… kamsahamnida amma-appa”. Ucapku sambil melepaskan pelukan mereka
dan mengecup kening mereka satu persatu, mereka membalas ciumanku. Sekarang
amma, appa dan noona kyu yang melangkah ke arahku, sama seperti amma dan appa
mereka mengucapkan selamat padaku.
“Bagaimana
acting eonni?” Tanya ahra eonni. Aku menatapnya, “Daebak!! Kau hampir saja
membuat jantungku berhenti berdetak karena ulah eonni dan dongsaeng-mu itu”
jawabku sambil melirik kyu yang berdiri di sampingku, ia hanya membalasnya dengan wajah tak bersalahnya.
“Hahaha”,
ahra eonni hanya tertawa dan ber-tos ria dengan adik setannya itu, mereka
benar-benar kakak-adik setan. Begitu pula dengan orang-orang yang hadir di
ruangan ini mereka satu per satu bergantian memberi ucapan selamat padaku, dan
ini benar-benar masih mengganjal perasaanku, kenapa seperti ini, apa ulang
tahunku sangat spesial bagi mereka? Aku benar-benar tak menyangka jika hal ini
akan terjadi. Aku menatap kyu penuh selidik, aku mencium aroma yang tidak beres
dari aura setan tua ini.
“Wae?”
Tanyanya seakan-akan mengerti jika aku sedang menuntut penjelasan darinya.
“Anhi”,
jawabku sambil menggelengkan kepalaku .
“aku
hanya ingin berterima kasih pada mereka, karena sudah datang dan membuat ulang
tahunku pada tahun ini benar-benar meriah”, lanjutku.
“Aniya”,
jawabnya sambil menggelengkan kepalanya persis seperti apa yang baru saja aku
lakukan.
“Mwo?
Apa maksudmu?” Tanyaku sebal.
“Aniya,
kau pikir hanya karena ulang tahunmu saja aku menciptakan acara semeriah dan
penuh kejutan seperti ini, hah?” tanyanya. Kau benar-benar telah membuatku
jengkel cho kyuhyun batinku kesal.
“Lalu
apa lagi? Hari ini tanggal 17 juli, ini hari ulang tahunku, dan setahuku tidak
ada hal spesial lainnya pada hari ini. Hari ini, hanya hari ulang tahunku saja”,
jelasku tak terima.
“Geurae?
Apa kau sudah yakin?” Tanyanya dengan nada mengejek.
“Yaaak!!
Tentu saja cho kyuhyun”. Jawabku kasar.
Dia
terkekeh geli, ketika melihat ekspresi-ku tadi, dia mulai merogoh kantong
celananya dengan serta mengeluarkan kotak kecil berwarna merah dari sana.
“Hari
ini hari pertunangan kita”, lanjutnya sambil tersenyum genit. Aku terdiam,
mematung, aku benar-benar tidak percaya jika sekarang kyu sedang melamarku
untuk menjadi tunangannya. Terdengar suara riuh tepuk tangan yang sedikit demi
sedikit mampu membuyarkan keterkejutanku.
“Jinjjayo?”Tanyaku
tak percaya.
“Ne
geureom”, ucap kyu sambil meraih tangan kananku dan mulai memasukkan benda
melingkar yang tersemati dengan berlian mahal itu ke jari manis tangan kiriku.
Aku melihatnya tak percaya.
“Ada
apa denganmu, apa kau tak mau bertunangan denganku?” Tanyanya bingung karena melihat
ekspresiku sekarang.
“Aniya,
aku tak percaya ini”. Jawabku.
Kyu
tersenyum manis dan mengecup keningku,” saranghae” ucapnya lembut.
“Na
do”, ucapku masih dengan ketidak percayaan yang menyerang kepalaku sekarang.
“Sekarang
giliranmu chagi-ya”, jawabnya sambil menyodorkan pasangan cincinnya dan
menyuruhku melakukan hal yang sama padanya.
Dia
memelukku, aku membalasnya. “Jangan nakal, karena kau sudah menjadi tunangan
cho kyuhyun namja tampan dengan sejuta pesona”, ucapnya bangga.
“Aniya”,
jawabku cepat.
“Mwo,
wae? Kau tak ingin menjadi tunanganku ?” tanyanya terkejut.
“Aniya,
bukan itu maksudku. Kau bukan namja tampan dengan penuh pesona, kau namja tua,
Cho kyuhyun-ku sayang”. Ucapku sambil tertawa geli.
Pletaaak!
Dia menjitak kepalaku.
“Appo”,
ringisku kesakitan.
Tanpa
meminta maaf, ia langsung mencium lembut puncak kepalaku yang dijitaknya.
“
Saranghae”, ucapnya manis.
“Na
do”. terima kasih tuhan, karena kau telah
mendengar doaku, dan mengabulkannya
secepat ini.
Sekarang
semua orang di ruangan ini bertepuk tangan lebih meriah, tampak dari raut
wajahnya, jika kegembiraan juga sedang menyelimuti mereka, menyelimuti kami
semua. Aku bahagia, aku merasa sempurna berada diantara orang-orang seperti
kalian, gomawo. Saranghaeyo^^.
